Bentuk
ulang dalam kajian bahasa termasuk bidang morfologi, yakni ilmu bahasa yang
mempelajari pembentukan kata dan jenis-jenis kata. Ini artinya bentuk ulang
termasuk bidang gramatikal.
Bentuk
ulang tidak terlepas dari konsep morfem (unsur pembentukan kata) dan kata.
Karena itu, bila kita berbicara tentang kata ulang, kita harus mengetahui
bentuk dasarnya (lingga), yaitu unsur yang menjadi tumpuan atau dasar
pembentukan kata ulang. Misalnya bentuk ulang; berlari-larian dibentuk dari bentuk dasar berlarian; rumah-rumah dari
bentuk dasar rumah. Artinya, sebuah bentuk disebut kata ulang harus
memiliki bentuk dasar.
Karena
bentuk ulang termasuk bentuk ulang gramatikal, makna yang ditimbulkan bentuk
ulang pun makna gramatikal, seperti
banyak, aneka, saling atau intensitas.
Macam Bentuk Ulang
Dilihat
dari bentuk dan pembentukkannya, kata ulang terdiri atas berikut:
A. Kata
Ulang Dwilangga
Disebut juga kata ulang murni atau utuh,
dibentuk dengan mengulang bentuk dasar secara utuh. Unsur yang dibentuk ulang
itu bisa berupa kata dasar atau kata berimbuhan.
Contoh:
rumah-rumah
peraturan-peraturan
bangun-bangunan
B. Kata
Ulang Dwilangga Salin-Suara
Disebut juga kata ulang murni berubah
bunyi, dibentuk dengan mengulang seluruh bentuk dasar, tetapi terjadi perubahan
bunyi pada satu atau beberapa fonem (konsonan atau vokal).
Contoh:
sayur-sayur àsayur-mayur
gerak-gerakàgerak-gerik
tegap-tegapàtegap-begap
C. Kata
Ulang Dwipurna
Dalam bentuk ini pengulangan dibentuk
atas suku pertama sebuah kata dengan pelemahan vokal suku pertama yang diulang
itu.
Contoh:
tamuàtatamuàtetamu
pohonàpopohonàpepohon
lakiàlalakiàlelaki
D. Kata
Ulang Berimbuhan
Kata ulang ini dibentuk dengan cara
salah satu atau kedua bentuk dasar mendapat imbuhan.
Contoh:
bermain-main
memukul-mukul
tarik-menarik
E. Kata
Ulang Semu
Ada beberapa kata yang sepintas seperti
kata ulang, seperti biri-biri, kupu-kupu atau laba-laba. Padahal kalau kita
merujuk kepada syarat sebuah kata ulang seperti di atas, kita tidak mengenal
bentuk biri, kupu atau laba (kecuali dengan arti yang lain). Kata-kata tadi dapat digunakan dalam
berbahasa dan memiliki arti setelah mengalami pengulangan. Bentuk-bentuk
seperti itu disebut kata ulang semu.
Contoh :
kura-kura
rama-rama
gado-gado
Referensi
Buku Paket
Ganesha Operation (GO) XII IPA
No comments:
Post a Comment