“Iya aku menyayangimu, iya aku
mencintaimu” tak cukupkah itu membuatmu percaya? Kau selalu mempertanyakan itu sampai aku bosan
untuk menunjukkannya. Iya, aku akui, aku telah membohongimu dari awal kita
menjalin hubungan. Tapi tolong percaya aku, bahwa aku mencintaimu. Jujur saja,
aku tak percaya jika kamu benar-benar sayang aku. Perkenalan dan pertemuan kita
terlalu singkat sampai kamu mengatakan “Maukah kamu jadi pacar ku?” tetapi kau
mengubahnya hingga aku percaya bahwa kau memang mencintaiku. Bahagianya aku
mempunyai seseorang yang begitu terlihat seperti berlian. Kau berlian milikku
seorang, hanya aku seorang!
Sayang, kau tak pantas untuk aku
milikki. Kau lebih pantas dikenakan oleh seorang wanita yang bukan sepertiku.
Aku tak mempunyai kulit yang begitu mulus, kulit yang bersinar hingga kau betah
ku kenakan. Perlu bukti kah? Ketika aku memilihmu untuk aku kenakan;menjalin
hubungan, aku dalam keadaan kotor;banyak berbohong, hingga aku malas untuk
membersihkan badanku sendiri;berkata jujur. Aku tak peduli perkataan orang;mulai
banyaknya permasalahan, yang terpenting kau tetap kukenakan;selalu berkata tak
jujur. Kau barang yang limit edition bagiku;pria yang sangat sayang pasangannya
dan kau pentingkan segalanya, kau jarang sekali ditemukan;menerima apa adanya&sabar
walau disakiti. Hingga akhirnya banyak yang berkata berlianku tak bersinar lagi
ketika aku memakainya;kau sudah mengetahui bahwa aku berbohong. Aku mulai cari
cara bagaimana berlianku terlihat bersinar lagi ketika pertama kali;akhirnya
aku memutuskan untuk berbicara jujur walau kau berkata itu semua telat dan
sebisa mungkin aku membuat kamu mempercayaiku seperti pertama kali.
Tetapi aku??merusak berlianku
sendiri, yang entah kapan aku bisa memilikinya dan orang-orang terlihat iri
ketika aku memakainya. Aku wanita jahat, yang tak bisa menjaga berlianku
sendiri. Ya Allaah, aku wanita jahat. Sejahat itukah aku? Seharusnya kamu
percaya pada semua omongan temanmu dan orang tuamu, bahwa aku tak pantas kau
miliki, tinggalkan saja aku,seharusnya. Jujur sayang, aku tak ada niatan untuk
berbohong, sungguh aku tak ingin kamu aku sakiti. Tapi aku salah nyatanya kamu
aku sakiti dengan semua perkataanku dan perilaku ku. Aku wanita jahat, wanita
yang tak pantas kau perjuangkan. Demi apapun aku berusaha menunjukkannya kalau
aku jujur, kalau aku tak ada niatan untuk melukaimu, tapi selalu saja caraku
salah. Aku tak bisa menjagamu, aku tak bisa memilikimu lagi. Kau berlianku
sayang, hingga aku mengucap kata itu kau tetap berlianku. Tetapi aku masih
bingung bagaimana cara menunjukkannya bahwa aku mencintaimu danberusaha jujur
untukmu, karna tetap saja caraku salah..
“Tuhan
hanya dia yang selalu ada dalam anganku dalam benakku”-00.30
No comments:
Post a Comment