Dalam
dunia kesusastraan Indonesia. Nama Chairil Anwar tidak bisa dilepaskan dari
sebuah angkatan sastra dalam sejarah satra Indonesia, yakni Angkatan 45. Sebuah
nama yang melegenda. Kita juga menyadari, kedudukan Chairil Anwar yang kuat itu
telah ditopang oleh pendapat ahli sastra dan sastrawan yang telah sering
membahas karya-karya atau sajak-sajak beliau, seperti H.B. Jassin, Asrul Sani, Rivai Avin, Sitor Situmorang, ataupun M.S.
Hutagalung. Bahkan beberapa pengamat dan penulis sastra luar negeri pun telah
mengamati dan memberi nilai tinggi atau memuji kehebatan sang penyair tersebut,
seperti A. Teeuw, B, Raffel, L.C. Dumais,
D.M. Dickinson, A.H. Jhns, J. Holmes, atau D. Verspoor.
Ketenaran
Chairil Anwar bahkan tidak terbatas pada masyarakat pengamat sastra dan budaya,
masyarakat umum pun ,seperti pelajar, pemuda, dan masyarakat biasa sangat
mengenal puisi-puisi Chairil. Mengapa? Chairil dalam sajak-sajaknya menggunakan
kata-kata yang dipungut dari bahasa dalam kehidupan sehari-hari, terasa biasa,
tidak kedengaran kasar, namum tetap enak atau indah dibaca. Meskipun di
beberapa karyanya Chairil menggunakan kata atau bentuk kata berbeda dengan
bentuk kata secara umum, semua itu tetap tidak menimbulkan kesulitan berarti
dalam memahami sajaknya.
Ciri
lain yang juga cukup menarik dari Chairil Anwar adalah, sajaknya acapkali
merupakan gambaran semangat hidupnya yang membersit-bersit dan individualis.
Namun, di samping keindividualisannya, Chairil juga seorang yang mencintai
tanah air dan bangsanya. Lihatlah sajak “Krawang-Bekasi”,
“Diponegoro”, “Siap Sedia”, dan lain-lain.
Sajak-sajak
Chairil Anwar termuat dalam dua buku kumpulan sajak: (1) Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Luput dan (2) Deru Campur
Debu.
Berikut
ini adalah karya-karya Chairil Anwar yang cukup baik mewakili jiwa si penyair,
antara lain, Aku, Krawang-Bekasi, Doa,
Diponegoro, Persetujuan dengan Bung Karno, Siap Sedia, Cerita Buta Dien
Tamaela, Tuti Artic, Senja di Pelabuhan Kecil, Cintaku Jauh di Pulau, Datang
Dara Hilang Dara, Rumahku, Kepada Peminta-minta, Isa, serta Sorga.
Referensi
Buku Paket Ganesha Operation (GO)
XII IPA