Didalam
berorganisasi, tepatnya dilingkungan masyarakat sangatlah penting dan
diperlukan. Betapa tidak? Dengan adanya organisasi di lingkup masyarakat inilah
semua aspresiasi yang ingin disampaikan masyarakat tersalurkan. Dengan adanya
organisasi di lingkup masyarakat pula warga dapat berkecimpung dan mengetahui
apa saja yang ada di organisasi tersebut.
Kita
ambil contoh organisasi yang paling sering kita ketahui, Karang Taruna. Salah
satu organisasi yang terjun langsung di lingkup masyarakat, kumpulan dari
pemuda-pemuda yang dapat membentuk kegiatan-kegiatan positif untuk lingkungan
mereka. Contohnya, bermain sambil belajar bersama, gotong royong membersihkan
lingkungan, mengadakan kegiatan-kegiatan hiburan,dll.
Apa saja jenis-jenis organisasi?
☼
Formal dan Informal
Organisasi
formal memiliki
struktur yang terumuskan dengan baik yang menerangkan dengan detail hubungan
otoritas, kekuasaan, dan tanggung jawab dari divisi masing-masing.
Contoh: perusahaan besar,
badan-badan pemerintah, dan universitas.
Organisasi
informal tidak
memiliki struktur maupun keanggotaan yang jelas.
☼
Profit dan Non-Profit
Organisasi
profit adalah
organisasi yang memiliki tujuan utama untuk mencari laba. Contoh: sekolah, rumah sakit, dll.
Organisasi
non profit adalah
organisasi yang tidak mencari keuntungan, dimiliki secara kolektif, kas berasal
dari donator. Contoh: PMI dan organisasi di bidang keagamaan.
Apa ciri-ciri
organisasi yang baik? Berikut penjelasannya,:
☼ Memiliki anggota
yang jelas identitas dan kuantitasnya. Organisasi yang baik, menuntut para anggotanya
memiliki Kartu Tanda Anggota agar bisa didata dengan jelas. Ini juga untuk
menghindari adanya rombongan liar atau anggota gelap yang mengakibatkan
organisasi menjadi tidak jelas kepengurusannya.
☼ Jelas keberadaan
dan posisinya dalam masyarakat. Artinya, organisasi ini harus mempunyai basis yang
jelas, yaitu dimana sebagian besar aktifitas dalam organisasi tersebut
dilaksanakan. Organisasi ini harus mempunyai nama, lambang, tujuan yang jelas,
dan anggaran yang terperinci.
☼
Memiliki
kepengurusan dan susunan manajemen yang jelas dalam pembagian tugasnya. Artinya, tiap-tiap
divisi bisa secara aktif menjalankan tugasnya. Sehingga tidak hanya ketua yang
berperan aktif, semua harus rata dengan pembagian tugasnya masing-masing.
☼ Mengacu pada
manajemen yang sehat. Artinya, semua tahapan dalam menjalankan roda
organisasi (planning, action, evaluation) harus selalu di musyawarahkan tidak
boleh mengambil suatu keputusan dengan sendirinya.
☼ Mendapat tempat di
hati masyarakat.
Artinya masyarakat harus bisa merasakan manfaat yang besar dari keberadaan
organisasi tersebut. Maka organisasi dituntut harus bisa memenuhi kebutuhan
para anggotanya dan masyarakat sekitar. Buat apa organisasi dibentuk, jika
tidak ada manfaat satu sama lain.
No comments:
Post a Comment