Tuesday, 22 October 2013

[Resume] Konflik Dalam Organisasi


Konflik merupakan fenomena dinamika yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan organisasi, bahkan  konflik selalu hadir dalam setiap hubungan kerja antara individu dan kelompok. Tujuan organisasi pada dasarnya adalah memberikan tugas yang terpisah dan berbeda kepada masing-rnasing orang dan menjamin tugas -tugas tersebut terkoordinir menurut suatu cara yang dapat mencapai tujuan organisasi yang sama.
Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007,diadaptasi), terdapat beragam jenis konflik:
Konflik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki,seperti antara manajemen puncak dan manajemen menengah, manajemen menengah dan penyelia, dan penyelia dan subordinasi.
     Konflik Horisontal, yang terjadi di antara orang-orang yang bekerja pada tingkat hirarki yang sama di dalam perusahaan.
  Konflik di antara staf lini, yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki tugas berbeda.
Konflik peran berupa kesalahpahaman tentang apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang. Konflik bisa terjadi antarkaryawan karena tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan memiliki lebih dari seorang manajer, dan sistem koordinasi yang tidak jelas.
Faktor penyebab konflik,:
     Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
  Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
      Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
     Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial.
Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab, antara lain sebagai berikut:
     Batasan pekerjaan yang tidak jelas
     Hambatan komunikasi
     Tekanan waktu
     Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal
     Pertikaian antar pribadi
     Perbedaan status
     Harapan yang tidak terwujud
Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan :
     Disiplin
     Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan
     Komunikasi
     Mendengarkan secara aktif

Ada beberapa pendekatan dalam resolusi konflik yaitu tergantung pada :
     Konflik itu sendiri
     Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya
     Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik
     Pentingnya isu yang menimbulkan konflik
     Ketersediaan waktu dan tenaga
Di dalam suatu lingkup organisasi, pastilah timbulnya suatu permasalahan. Berikut strategi, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,:
     Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya.
     Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.
     Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
     Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
     Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.
  Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
Ada beberapa pendekatan situasi konflik, diantaranya :
     Diawali melalui penilaian diri sendiri
     Analisa isu-isu seputar konflik
     Tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil eksplorasi diri sendiri.
     Atur dan rencanakan pertemuan antara individu-individu yang terlibat konflik
     Memantau sudut pandang dari semua individu yang terlibat
     Mengembangkan dan menguraikan solusi
     Memilih solusi dan melakukan tindakan
     Merencanakan pelaksanaannya
Berikut merupakan tingkat-tingkat dalam konflik organisasi,:
     Penanganan Konflik Intrapersonal dalam Organisasi
     Penanganan Konflik Interpersonal dalam Organisasi
     Penanganan Konflik Antar Kelompok dalam Organisasi
     Penanganan Konflik Antar Organisasi
Metode penyelesaian konflik,:
     Dominasi & Penekanan
DOMINASI atau KEKERASAN yang BERSIFAT PENEKANAN OTOKRATIK. Ketaatan harus dilakukan oleh fihak yang kalah pada otoritas yang lebih tinggi atau kekuatan yang lebih besar.
MEREDAKAN atau MENENANGKAN, metode ini lebih terasa diplomatis dlm upaya menekan dan meminimalkan ketidaksepahaman.
       Kompromi / Jalan Tengah
     PEMISAHAN, pihak-pihak yg berkonflik dipisah sampai menemukan solusi atas masalah yg terjadi
     ARBITRASI, adanya peran orang ketiga sbg penengah untuk penyelesaian masalah
     Kembali ke aturan yang berlaku saat tdk ditemukan titik temu antara kedua fihak yg bermasalah.
     Pemecahan Masalah Integratif
    KONSENSUS, sengaja dipertemukan untuk mencapai solusi terbaik, bukan hanya menyelesaikan masalah dgn cepat
KONFRONTASI, tiap fihak mengemukakan pandangan masing-masing secara langsung & terbuka.
   PENENTU TUJUAN, menentukan tujuan akhir kedepan yang lebih tinggi dengan kesepakatan bersama.










No comments:

Post a Comment