Sintaksis
merupakan ilmu bahasa yang membahas frase,
klausa, dan kalimat.
Frase
Frase
adalah kelompok kata yang tidak predikatif, yaitu tidak berunsur subjek dan
predikat. Dengan kata lain sebuah frase tidak boleh melebihi bahas satu fungsi kalimat.
A.
Frase Setara
Frase Setara adalah frase yang
kedua unsurnya sama derajatnya, sama kedudukannya. Dalam frase ini, tidak
dikenal pola DM/MD (diterangkan-menerangkan).
Contoh : Anak istrinya masih berada di Surabaya.
Dalam kalimat di atas terdapat
dua frase, yaitu yang merupakan frase setara (anak istrinya dan di Surabaya).
B.
Frase Bertingkat
Frase bertingkat adalah frase
yang kedua unsurnya tidak sama derajatnya; ada unsure inti (D) dan ada yang
bukan inti (M). Frase ini dapat berpola DM,MD, dan MDM.
Contoh :
Meja gambar
Calon mahasisiwa
Rumah presiden
Sepasang sepatu olahraga
Klausa
Klausa
adalah kelompok kata yang sudah memiliki subjek dan predikat tetapi belum
mempunyai intonasi akhir.
Contoh:
Ayah menjerit,
sedangkan ibu tersenyum. (dalam kalimat)
1kl 1kl
Gadis itu ramah (1kl)
S P
Yang cantik Rinduasmarawati (1kl) bukan dalam kalimat
S P
Jenis
klausa atau sifat klausa,yaitu:
1)
Klausa atasan = klausa pokok = induk kalimat
2)
Klausa bawahan = klausa tetikat = anak kalimat
Untuk
menentukan klausa bawahan atau anak kalimat, klausa itu memiliki kata hubung
berikut:
1)
Sebab = karena (hubungan sebab atau klausal),
2)
Agar = supaya (hubungan tujuan atau final),
3)
Ketika = sejak = setelah = pada saat = pada waktu
= sesudah (hubungan waktu),
4)
Keculai = selain (hubungan watas atau batas),
5)
Bahwa (perluasan subjek dan objek),
6)
Sehingga
(hunbungan akibat), dan
7)
Meskipun atau walaupun (hubungan perlawanan)
Contoh: Ketika bearada di Jakarta, Ir.Kokorobeth menikah lagi.
Klausa bawahan (AK) Klausa
Pokok (IK)
Kalimat
Kalimat
adalah arus ujaran yang berisikan kata atau kumpulan kata yang memiliki pesan
atau tujuan dan diakhiri dengan intonasi final.
Contoh:
1)
Pakaian harus bersih stiap saat.
2)
kewajiban pelajar adalah belajar.
3)
Meskipun orangtuanya sudah datang dan meminta maaf
(bukan kalimat).
Kalimat Inti
Kalimat
inti adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua inti yang merupakan unsure
pusat (inti S dan inti P). ciri kalimat ini:
1)
Terdiri atas dua kata,
2)
Berintonasi normal (kalimat berita),
3)
Bersusunan biasa(S-P), dan
4)
Positif.
Contoh: Kami berdiskusi.
Nelayan Mengeluh.
Kalimat Luas
Kalimat
luas adalah kalimat inti yang diperluas dengan satu atau beberapa unsure
penjelas.
Contoh:
Kami
berdiskusi tentang tawuran antarpelajar.
Tuti
menangisi kematian adik kesayangannya.
Kalimat Transformasi
Kalimat
transformasi adalah kalimat inti yang telah mengalami perubahan intonasi,
urutan kata, penambahan unsure,dan dijadikan kalimat bertingkat.
Contoh:
Kami
berdiskusi?
Berdiskusi
di kamu.
Kami
berdiskusi di aula.
Sambil
menunggu guru, kami berdiskusi.
Referensi
Buku Paket Ganesha
Operation (GO) Kelas XI s/d XII
No comments:
Post a Comment