Thursday, 8 January 2015

Gaya Bahasa atau Majas 1



Gaya bahasa adalah pemakaian kata-kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk melakukan sesuatu untuk membentuk plastik bahasa. Yang dimaksud plastik bahasa ialah daya cipta pengarang dalam membuat cipta sastra dengan mengemukakan pilihan katayang tepat memungkinkan “tenaga” yang sesuai dengan buah pikiran dan perasaan yang terkandung dalam karya itu.
Pada dasarnya, gaya bahasa dibagi atas empat bagian yaitu:
1)     Gaya Bahasa Perbandingan
2)    Gaya Bahasa Penegasan
3)    Gaya Bahasa Pertentangan
4)    dan Gaya Bahasa Sindiran
Gaya bahasa perbandingan dibagi atas lima belas macam yaitu,:
a.     Metafora
Gaya bahasa dengan memperbandingkan suatu benda dengan benda lain yang mempunyai sifat sama atau hamper sama.
Contoh:
Kupu-kupu malam itu sudah bertebangan di Taman Maluku (Perempuan Nakal)
Raja siang telah pergi ke paraduannya (Matahari)
b.     Personifikasi
Gaya bahasa dengan memperbandingkan benda mati atau tidak dapat bergerak seolah-olah bernyawa dan berperilaku seperti manusia.
Contoh:
Angin berbisik membelai rambut gadis itu
c.     Asosiasi
Gaya bahasa dengan memperbandingkan sesuatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan gambaran, dan sifatnya.
Contoh:
Wajahnya muram bagai bulan kesiangan
Semangatnya keras bagai baja
d.     Alegori:
Gaya bahasa yang memperlihatkan perbandingan utuh, membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh.
Contoh:
Mereka akan mendayung bahtera hidup.
e.     Tropen
Gaya bahasa dengan memperbandingkan suatu pekerjaan dengan kata-kata lain yang mengandung pengertian sejalan.
Contoh:
Kemarin dia terbang ke Jakarta
Ia mengubur dirinya sehingga tidak terdengar lagi suaranya
f.     Metonimia
Gaya bahasa dengan memperbandingkan sesuatu dengan merk dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan.
Contoh:
Ia naik kijang kalau pergi ke kantornya
g.     Litotes
Gaya bahasa sengan memperbandingakan sesuatu dengan kata-kata yang berlawanan dengan kenyataan guna merendahkan diri.
Contoh:
Datanglah ke gubuk orang tuaku
Silahkan dicicipi makanan ala kadarnay ini
h.     Eufimisme
Gaya bahasa dengan mengganti suatu pengertian dengan kata lain hampir sama artinya dengan maksud untuk menjaga sopam santun.
Contoh:
Orang itu sudah berubah akal
Permisi  bu, ijin ke belakang
i.      Hiperbola
Gaya bahasa yang melukiskan peristiwa atau keadaan dengan cara berlebih-lebihan dari sesungguhnya.
Contoh:
Hatiku terbakar mendengar kabar ini
Tangisnya menyayat hati orang lain
j.      Alusio
Gaya bahasa dengan menggunakan ungkapan atau peribahasa yang sudah lazim.
Contoh:
Bergaul dengannya cukup makan hati
Kakek itu tua-tua keladi, sudah tua makin menjadi
k.     Antonomasia
Gaya bahasa dengan menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang sesuai dengan sifat orang tersebut.
Contoh:
Si pincang itu kini telah tiada
Lihat si kribo hari ini tidak ada!
l.      Pars pratoto
Gaya bahasa sinekdoke yang melukiskan sebagian untuk seluruh
Contoh:
Taufik Hidayat menjuarai Piala sudirman tahun ini
m.    Totem Proparte
Gaya bahasa yang sinekdoke yang melukiskan seluruh untuk sebagian
Contoh:
Jawa Barat pernah keluar sebagai juara umum PON
n.     Prifase
Gaya bahasa yang mengganti sebuah kata dengan frase atau sebuah kalimat
Contoh:
Kami tiba ketika matahari akan tenggelam di ufuk barat (maksudnya tiba di sore hari)

Referensi
Buku Paket Ganesha Operation (GO) Kelas XI s/d XII

No comments:

Post a Comment