Saturday 4 July 2015

Penulisan Bentuk Singkat



Salah satu cara pembentukan kata dalam bahasa Indonesia adalah penyingkatan. Hasilnya tentu disebut bentuk singkat. Bentuk tersebut ada dua, yaitu singkatan dan akronim.
A.    Singkatan, adalah bentuk singkat dari beberapa kata yang terdiri dari satu huruf atau lebih dan dibaca huruf per huruf. Perhatikan ketentuan dibawah ini!

1.      Singkatan nama orang, gelar, sapaan atau pangkat yang diikuti tanda titik.
Misalnya:
A.S. Maulana
M.B.A                    (Master Of Business Administration)
Bpk.                       (Bapak)
Sdr.                        (Saudara)

2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
DPR                      (Dewan Perwakilan Rakyat)
PGRI                     (Persatuan Guru Republik Indonesia)
GBHN                   (Garis Besar Haluan Negara)
SMTP                    (Sekolah Menengah Tingkat Pertama)
PT                          (Perseroan Terbatas)

3.      Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
Misalnya:
dll.                         (dan lain lain)
dsb.                       (dan sebagainya)
dst.                        (dan seterusnya)
hlm.                       (halaman)
sda.                       (sama dengan atas)
Yth.                        (yang terhormat)
a.n.                        (atas nama)
d.a.                        (dengan alamat)
u.b.                        (untuk beliau)
s.d.                        (sampai dengan)

B.     Akronim, ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
1.     Akronim nama terdiri dari yang berupa gabungan huruf awall dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Misalnya:
PAN           (Partai Amanat Nasional)
LAN           (Lembaga Administrasi Negara)

2.    Akronim  nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Misalnya:
Bappenas               (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
IWAPI                    (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia)

3.    Akronim yang bukan merupakan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
pemilu                    (pemilihan umum)
rapim                     (rapat pimpinan)



Referensi
Buku Paket Ganesha Operation (GO) XII IPA

No comments:

Post a Comment