Terlebih dahulu
kita mengenal beberapa definisi dari,:
☼
Proses. Proses adalah
urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain,
mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang
menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang
diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah
pengaruhnya.
☼
Pengaruh. Pengaruh adalah
yang menyebabkan sesuatu terjadi, baik secara langsung maupun tidak.
☼
Keputusan. Keputusan
adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara
sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif
tersebut bersama konsekuensinya.
Secara
garis besarnya Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini
berkaian dengan fungsi manajemen. Menurut
Herbert A. Simon, ahli teori
kepufusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan
keputusan:
☼
Aktivitas
inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon
mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang
memerlukan pengambilan keputusan.
☼ Aktivitas
desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan
analisis masalah.
☼ Aktivitas
memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih
tindakan tertentu dari yang tersedia.
Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan
tertentu dari yang tersedia. Sedangkan Mintzberg
a koleganya mengemukakan tentang langkah-langkah pengambilan keputusan,
yaitu:
☼
Tahap
identifikasi, dimana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat
Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan
sistematis, tep masalah yang sederhana tidak.
☼ Tahap
pengembangan, dimana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada as
mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses
pencarian dan percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi
ideal yang tidak jelas.
☼
Tahap seleksi, dimana
pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: denganpenilainn
pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis;
dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tnwar-menawar
saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik
yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian
dibuat.
Bentuk-bentuk
atau jenis-jenis Keputusan,:
☼ Keputusan
Terprogram. Merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam
keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang dialami organisasi. Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik
karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas,
informasi mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak
alternatif keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi.
☼
Keputusan Tidak
Terprogram. Keputusan ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak
terprogram tidak ada prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan. Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang
belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat
memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat
ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan
atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit
alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu
tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada
umumnya melibatkan perencanaan strategik.
Dasar
Pengambilan Keputusan,:
☼
Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Intuisi yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan
hati yang seringkali bersifat subyektif. Pengambilan keputusan yang berdasarkan
intuisi membutuhkan waktu yang singkat, untuk masalah-masalah yang dampaknya
terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan
memberikan kepuasan sepihak dan bersifat perasaan. Sifat subjektif dari
keputusuan intuitif ini memberikan keuntungan, yaitu : Pengambilan keputusan
oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan. Keputusan intuitif lebih tepat
untuk masalah-masalah yang bersifat
kemanusiaan.
☼
Pengambilan
Keputusan Rasional
yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional
berfikir dan lebih bersifat objektif. Keputusan yang bersifat rasional
berkaitan dengan daya guna pikir.
☼
Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Pengalaman
yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang diperoleh sehingga dapat digunakan untuk
memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah
penyelesaiannya. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi
pengetahuan praktis di kemudian hari.
☼
Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Fakta
yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan
data empiris dan fakta nyata sehingga dapat memberikan keputusan yang valid
sehingga tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi.
☼
Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Wewenang
yaitu pengambilan keputusan yang berdasarkan atas
wewenang/kedudukan yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi pemimpin.
Jenis-jenis
pengambilan keputusan,:
☼
Gaya Direktif
Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi
rendah pada ambiguitas, dan berorienytasi pada tugas dan masalah teknis.
Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis dan sistematis dalam
memecahkan masalah.
☼
Gaya Analitik
Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi
yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang
kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi; pada
kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu. Mereka
mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif darpada pembuat keputusan
direktif.
☼
Gaya Konseptual
Pembuat keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi
tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial.
Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan
banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang. Pembuat keputusan ini membahas
sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan
kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan. Pembuat keputusan
konseptual juga berani mengambil risiko dan cenderung bagus dalam menemukan
solusi yang kreatif atas masalah.
☼
Gaya Perilaku
Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan
toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial.
Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan mereka
cenderung menghindari konflik dan sepenuhnya peduli dengan kebahagiaan orang
lain. Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai kesulitan untuk berkata 'tidak'
kepada orang lain, dan mereka tidak membuat keputusan yang tegas, terutama saat
hasil keputusan akan membuat orang sedih.
Faktor-faktor
pengambilan keputusan,:
☼
Fisik
☼
Emosional
☼
Rasional
☼
Praktikal
☼
Interpersonal dan Struktural
Proses yang
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam organisasi,:
☼
Adanya pengaruh tekanan dari luar
☼
Adanya pengaruh kebiasaan lama atau sifat-sifat
pribadi
☼
Pengaruh dari kelompok lain
☼
Faktor pengalaman
Pengambilan
keputusan haruslah melalui beberapa proses, diantaranya,:
☼
Identifikasi masalah
☼
Pengumpulan & penganalisasi data
☼
Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
☼
Pemilihan salah satu alternatif terbaik
☼
Pelaksanaan keputusan
No comments:
Post a Comment