Tuesday 13 January 2015

Gaya Bahasa atau Majas 3



Gaya bahasa pertentangan diantaranya ialah:
a.     Antitetis
Gaya bahasa dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan arti (antonim).
Contoh:
Cantik atau jelek, kaya tau miskin bukan ukuran nilai seorang wanita.
Tinngi rendahnya derajat seseorang ditentukan oleh kelakuannya.
b.     Paradoks
Gaya bahasa seolah maksudnya berlawanan, tetapi sebetulnya tidak karena sesungguhnya objeknya berbeda.
Contoh:
Hatinya sunyi tinggal di Jakarta yang ramai itu
Ia mati kelaparan di tengah-tengah kejayaan yang melimpah
c.     Okupasi
Gaya bahasa yang mengandung bantahan kemudian diberi penjelasan.
Contoh:
Candu merusak kehidupan, itu sebabnya pemerintah mengawasi dengan keras, tetapi si pecandu tetap tidak menghentikan kebiasaanya.
d.     Kontradiksio Interminis
Gaya bahasa memperlihatkan pertentangan dengan kejelasan semula.
Contoh:
Murid-murid kelas ini hadir kecuali si Adri sedang sakit
Anak-anakku tidak pernah tinggal kelas kecuali yang ketiga pernah tidak lulus ujian.
Gaya Bahasa Sindiran
a.     Sarkasme
Gaya bahasa dengan mempergunakan kata yang dianggap tidak sopan.
Contoh:
Cih, mukamu seperti monyet jika aku melihatmu!
He, anjing.. sini kalau berani!
b.     Sinisme
Gaya bahasa dengan mempergunakan kata-kata sebaliknya, tetapi kasar atau tidak langsung. Sindiran secara langsung.
Contoh:
Pukullah aku kalau berani!
Muntah aku melihat kamu!
c.     Ironi
Gaya bahasa dengan menyatakan sebaliknya dengan maksud menyindir.
Contoh:
Merdu benar suaramu hingga terbangun aku
Harum sekali ya badanmu, sana pergi!
Bagus sekali nilai rapotmu, warna merah dimana-mana


Referensi
Buku Paket Ganesha Operation (GO) Kelas XI s/d XII

No comments:

Post a Comment