Monday 18 May 2015

Memahami Puisi




Puisi dapat dikatakan sebuah karya sastra yang paling menarik, tetapi juga paling rumit. Puisi dikatakan menarik karena puisi mengunggah kita lebih dalam, puisi menggunjang imajinasi, puisi mendorong pikiran kita, menggerakkan hati kita, dan pada akhirnya menimbulkan kesenangan serta hiburan kepada kita.
Lalu, unsur-unsur apa yang menyebabkan kita tertawan oleh puisi? Bermacam-macam unsur dapat menjadi penyebabnya. Karena itu, dalam memahami puisi perhatikanlah bahasa (sebagai fokus dan unsur utama puisi) yang digunakan penulis. Prof. A. Teuw mengatakan, membaca puisi berarti bergulat terus-menerus untuk merebut sajak yang disajikan oleh penyairnya (Teuw, 1980:5).
1.      Tema
Pokok permasalahan yang mendasari pengubahn puisi. Permasalahan itu dapat berupa masalah keagamaan, perjuangan, kepahlawanan, kemunafikkan, kekecewaan, percintaan, dan lain sebagainya.
Contoh:
Karena kasih-Mu
Engkau tetntukan waktu
sehari lima kali kita bertemu
Tema puisi diatas adalah ketuhanan, diungkapkan kasih-Mu, lima kali kita bertemu, berati salat bagi umat Islam sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah.

2.      Suasana dalam Puisi
Suasanan yang menyertai kejadian, peristiwa, atau hal-hal yang diungkapkan dalam puisi, seperti suasanan gembira, bahagia, sedih, haru, gelisah, berontak, tenang, pasrah, bingung, sepi dan  muram.
Contoh:
Akan bicarakah ia di malam sepi
kala salju jatuh dan burung putih-putih?
sekali-kali ingin menyerah hati
dalam lindungan sembahyang bersih               (Sitor Situmorang)
Suasana yang tergambar dalam kutipan puisi diatas adalah suasana khusuk; didalam sepi, kala salju jatuh dalam lindungan sembahyang bersih.


3.      Kata Makna Lambang
Kata makna lambang adalah kata-kata tertentu untuk melambangkan sesuatu yang mirip sifatnya. Misalnya bunga, melambangkan gadis cantik; api, lambang kemarahan/keseraman; gerimis, lambang suasana kedukaan/kesedihan; baja, lambang ketaguhan/kekuatan. Dalam bentuk lain, sungai yang mengalir, lambang perjalanan hidup manusia; tidur, lambang kematian; laut melambangkan sesuatu yang tidak terbatas, di sisi lain juga melambangkan  perjuangan atau ketenangan.
Namun, setiap lambang atau simbol dapat ditafsirkan berbeda-beda oleh pembaca dan penikmat puisi.
Contoh;
Kaulah kandil gemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, serta selalu
Kata kandil dan pelita melambangkan petunjuk ke arah/jalan yang benar bagi orang yang dalam kesesatan.
Nanar aku, gila sasar
sayang berulang pada-mu jua
engkau pelik menarik ingin\serupa dara di balik tirai
bagian yang berbunyi dara di balik tirai melambangkan suatu keinginan untuk mengenal lebih dekat lagi Tuhan yang selama ini belum dipahami benar.

4.      Majas atau Gaya Bahasa
Bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan konotasi tertentu dalam puisi (Tentang majas, lihat kemampuan berbahasa di atas!) Apakah majas untuk ungkapan-ungkapan berikut?
nyiur melambai
mendidih darahku
razia kupu-kupu malam
ia berjuang seperti harimau kelaparan




Referensi
Buku Paket Ganesha Operation (GO) XII IPA


No comments:

Post a Comment