Monday 25 May 2015

Mengenal Frase





Frase adalah kelompok kata yang tidak predikatif, tidak berunsur subjek dan predikat. Dengan kata lain sebuah frase tidak boleh melebihi batas satu fungsi kalimat.
a.      Frase setara
Frase setara adalah frase yang kedua unsurnya sama derajatnya, sama kedudukannya. Dalam frase ini tidak dikenal pola DM/MD (diterangkan-menerangkan).
Contoh: Anak istrinya masih berada di Surabaya.
Dalam kalimat di atas terdapat dua frase setara (anak istrinya dan di Surabaya).

b.      Frase Bertingkat
Frase bertingkat adalah frase yang kedua unsurnya tidak sama derajatnya; ada unsur inti (D) dan ada yang bukan inti (M). Fase ini dapat berpola DM, MD, dan MDM.
Contoh:
meja gambar
calon mahasiswa
rumah presiden
sepasang sepatu olahraga
baru bangkit
akan disekolahkan
beberapa contoh

c.       Frase Idiomatis
Bila dalam sebuah frase makna kata-kata yang membentuknya masih dapat diketahui secara leksikal (denotasi),frase tersebut dinamakan frase biasa, seperti meja gambar, anak gubernur, atau agak gemuk. Akan tetapi, bila makna kata-kata yang membentuk sebuah frase telah kehilangan makna leksikalnya, yang muncul makna kiasan, frase tersebut dinamakan frase idiomatis.

Contoh:
naik darah yang artinya marah
meja hijau yang artinya pengadilan
tinggi hati yang artinya sombong
gulung tikar yang artinya bangkrut
kopi pahit yang artinya omelan
dan lain-lain.

d.      Frase Atributif  Berimbuhan
 Frase atributif  berimbuhan adalah frase yang atributnya atau M-nya merupakan kata yang berimbuhan. Frase ini dapat ditemui pada frase berpola DM ataupun MD walaupun biasanya pada frase berpola DM.
Contoh:
Rumah peristirahatan
Rapat tertutup.




Referensi
Buku Paket Ganesha Operation (GO) XII IPA






No comments:

Post a Comment