Saturday 13 June 2015

Mengenal Konjungsi Antarklausa




Yang membedakan kalimat tunggal dengan kalimat majemuk adalah ada atau tidak adanya kata penghubung atau konjungsi. Dalam kalimat tunggal tidak terdapat konjungsi karena kalimat ini hanya terdiri atas satu klausa, sedangkan dalam kalimat majemuk (terutama eksplisit) terdapat konjungsi karena kalimat ini setidaknya terdiri atas dua klausa. Kedua klausa dalam kalimat majemuk itu dihubungkan oleh konjungsi. Terdapat dua jenis konjungsi, antara lain:
A.    Konjungsi Koordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa yang memiliki status yang sama atau sederajat. Konjungsi jenis ini biasanya terdapat dalam kalimat majemuk setara (koordinatif). Konjungsi yang dimaksud adalah:
1.      Dan        
Penanda hubungan penjumlahan atau penambahan.
2.      Atau        
Penanda hubungan pemilihan.
3.      Tetapi, Sedangkan, Melainkan, Padahal           
Penanda hubungan pertentangan atau perlawanan.
4.      Lalu, Kemudian
Penanda hubungan kelanjutan.
Contoh:
a.       Paman memberi saya dan adik saya uang.
b.      Kamu tinggal disini atau ikut denganku.
c.       Pandu anak yang pintar, tetapi kurang teliti dalam bekerja.

B.     Konjungsi Subordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan antar dua klausa atau lebih yang tidak sama status atau derajatnya. Konjungsi jenis ini terdapat dalam kalimat majemuk bertingkat (subordinatif). Konjungsi yang dimaksud antara lain:
1.      Ketika, Sejak, Saat, Setelah, Sambil, Seraya
Penanda hubungan waktu.
2.      Kalau, Jika, Anda, Bilamana
Penanda hubungan syarat.
3.      Supaya, Agar, Biar
Penanda hubungan tujuan.
 4.      Seperti, Laksana, Sebagaimana, Bagai, Ibarat
Penanda hubungan pertandingan.
5.      Sehingga, Maka, Sampai
Penanda hubungan akibat atau hasil.
6.      Sebab, Karena, Oleh Karena
Penanda hubungan sebab.
7.      Walaupun, Meskipun, Biarpun, Kendatipun
Penanda hubungan konsesif (berlawanan dengan klausa utama)
8.      Yang
Penanda hubungan atributif.
9.      Dengan, Tanpa
Penanda hubungan alat atau cara (bergantung pada kata ikutannya).
Contoh:
a.       Pesawat ituu meledak setelah dua menit lepas landas.
b.      Rian bangun terlambat sehungga telat sampai disekolah.
c.       Rabat berceramah seperti dai kondang berceramah.


Referensi
Buku Paket Ganesha Operation (GO) XII IPA

No comments:

Post a Comment